Kamis, 20 Desember 2012

Gado - Gado :"D

Kalian tau rasa kecewa? Ya..... Pasti semua orang pasti pernah merasakan nya :" Dan bagaimana? Entahlah, Seperti malam ini yang aku rasakan. Sedih, takut, benci, rindu, sabar, lelah, dan pasti pikiran-pikiran yang negatif. Semua campur aduk ingin melupakan, mengakhiri tapi dalam hati masih ada rasa terikat. Malam ini aku menyadari. aku seperti orang bodoh. Aku selalu mempunyai cara cara yang cemerlang untuk menyelamatkan hidupku, perasaan ku, dan tentu saja hatiku....

Dan kalian tau apa? Kenapa aku bilang diriku bodoh? Ya... Karna aku tak bisa mempraktekkan nya dalam satu hal yang sangat berpengaruh, yaitu cinta. Yang membuatku lemah. Lemah untuk melakukan ide yang telah aku rangkai berjam-jam, berhari-hari, bahkan berbulan-bulan. Saat aku menunggu waktu yang tepat tapi... aku malah kehilangan waktu itu, karna apa? aku terlalu bodoh, aku terlalu takut, dan karna aku terlalu sering mengorbanka perasanku. Hanya demi menjaga perasaan dia. Demi melihat dia tersenyum padaku, demi melihat dia bahagia disisiku. Sudah lupa akan sakit yang aku rasakan. Dan tentu kuurungkan sikapku untuk melepaskan nya. Karna aku masih ingin melihat dia tertawa, tersenyum, dan berkata nyaman bila disisiku.

Siang itu aku bertemu. tak begitu banyak canda, tak ada tatap mata yang terjadi, tak ada kata pujian, bahkan sepertinya kita sepertinya sudah berjanji pada diri kita masing-masing bahwa tak akan banyak kata yang terucap. Kita memilih untuk diam, menunggu salah satu dari kita untuk mengajak bicara. dan jika bahan pembicaraan telah selesai, yaahh..... Kita kembali diam. Sama sekali tak ada yang istimewa dipertemuanku dengannya.:" Sepanjang kita bertemu siang itu, sering kali aku menatap dalam kearah matanya. Agar dia tau kecewa yang aku rasakan. Yaa begitulah cara ku menyampaikan keluh kesal dihatiku. Tapi dia tak merasakan apa yang aku harapkan. Dia tetap terfokus pada layar lebar yang terpasang didepan kami.Dia tidak mengerti rasa rinduku, begitu pula dengan seberapa besar pengharapanku padanya. Sudahlah, dia tak akan mengerti.  Aku berhenti menatapya, aku lebih ingin berfikir bagaimana cara menutupi rasa kecewaku hari itu. Suara riuh canda dan jeritan dari film pun aku abaikan. Aku lebih memilih memejamkan mata dan merasakan kesendirian. Akupun juga tak melihat dia menatapku dalam naungan cinta. Semua seperti ia anggap biasa. Tak ada yang spesial dan aku pun juga merasakan begitu.

Tak ada perhatian yang ia ciptakan, semua seperti berjalan sendiri-sendiri. Bahkan perhatian yang aku buat pun terlampau dia abaikan. Sedih, kesal, kecewa juga takut semua aku rasakan. Ide yang aku buat untuk melemahkan nya pun sudah jauh aku lupakan. Entah aku harus bagaimana lagi. Malam ini pun sangat terasa pengabaian dirinya.  Sikap nya yang harusnya sudah sanggat terbiasa untuk ku pun masih sulit untuk aku terima. Karna aku berteguh pada suatu kenyataan bahwa rasanya diabaikan itu adalah sakit.
Egoisku selalu aku matikan untuk nya, demi meninggikan dia, juga demi melatihku sebagai wanita yang sebenarnya. Karna bagaimanapun dia harus dihormati, seperti aku menghormati ayahku sendiri. Tapi kurasa aku sudah terlalu terjebak dalam permainan ini. Aku sama sekali tak menemukan jalan keluar yang membuat hatiku merasa lebih baik. Dan aku sudah sangat jatuh hingga terlalu lemah menghadapinya.

Malam ini aku ingin berucap aku rindu dalam dekapan nya. aku rindu dia yang selalu ada untuk aku. Dan aku merindukan sosok nya yang dulu :(

20.12.2012
23.50

Tidak ada komentar:

Posting Komentar